Kamis, 26 November 2009

HATI MENDERU DIKALA TAKBIR


takbir bergemuruh seiring petir
disini hamba bertakbir di ruang asa kejauhan pandangan orang tua..
biarlah aku berdendang dalam kesendirian
sendiri bukan hambatan merayakan hari adha yang dinanti..
aku disi meniti jalan sebagai perantau jalang..
berjalan mengibas tebalnya ladang pengabdian utuh cita2
biar luruh hati ini aku sendiri yang mengiba..
meski ruang asa tak dapat menahan rintihan menyeru pulang..
disana aku dapatkan kehangatan sejatinya keharmonisan..
melunglai ringkuk tawa dan juga sepi..
kini aku terpatri sepi saat takbir berderu menderu
kuat gelora hati berseru memanggil2 daratan
aku rindu saat itu..
aku rindu masa itu.
dimana bibir mendesah seru dari adik beradik sanak keluarga..
dimana mereka?
ianya dihatiku..
biar mataku basah mereka tak tahu..
biar saja ku yang tahu..
disana mereka pasti mrindu kan canda tawa bersama ku jua..
dilema ini biar kusimpan disudut kamar..
karna di sekat dinding aku mengumandangkan takbir..
menuggu esok pagi sambil menatap kekosongan di atas meja makan..
biarkan aku meringkuk dibawah pepohonan sepi nan indah

Tidak ada komentar: