sang peri berlari tak tau arah kemana ia harus berlari..
sang pangeran mengejarnya dengan sayap-sayap kebimbangan...
sang peri berlari tanpa harus tahu kenapa ia berlari..
ia hanya merasa ingin terus berlari dan berlari sembari sesekali menyeka air mata agar ia tak tertumpah.
ia terus berlari dan berlari
tapi tak ada penghujung jalan
pangeran terus memburunya dengan panah amarah.
tapi sang peri tak tahu, ada apa dengan pangeran..
peri itu terus saja berlari..
hingga ditengah perjalanan yang hampir sampai.
ia berfikir tuk berhenti. dan singgah di gubuk kesabarannya.
hingga pangeran datang menyampiri nya..
untuk menyeka segala duka...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar